Fishing

Yanthartland: Didi Kempot, The Godfather Of Broken Heart

Jum19042024

Last updateKam, 04 Apr 2024 4am

bjb

Profil

Yanthartland: Didi Kempot, The Godfather Of Broken Heart

Yanhartland

Kuningan Terkini - Kepergian 'Didi Kempot' untuk selamanya dialam keabadian, banyak mengundang duka yang mendalam dikalangan masyarakat negeri ini. Wafatnya Musisi dan pencipta lagu Campursari ini begitu mendadak disaat popularitasnya tengah berada dipuncak.

Yanthartland musisi Bandung yang kapasitasnya sebagai penasehat Himpunan Artis Penyanyi & Musisi Indonesia (HAPMI) Jawa Barat, saat diminta komentarnya Rabu (6/5-2020) menuturkan, mengamati perjalanan musik Campursari awalnya dilambungkan oleh seorang pemusik dan penulis lagu yang bernama Manthous (almarhum), sedangkan Didi Prasetyo Kempot fasih menterjemahkannya dengan baik.

“Mungkin akan timbul pertanyaan kenapa karya-karyanya berbahasa Jawa dan Campursari...? Alm Didi Kempot sendiri mungkin menyadari bahwa bahasa dan budaya adalah salah satu dari identitas suatu bangsa,” ujar musisi pencipta lagu yang lebih akrab disapa Kang Iyan ini.

Entah kebetulan atau tidak, atau bisa jadi karena kejujuran pada karyanya, dalam usia yang tidak muda lagi, karya-karyanya bisa menembus kaum milenial, itu fenomena yang langka. Luar biasa. Dia bilang begini "patah hati itu bukan diratapi tapi dijogeti." Sangat filosifis sekali, alm Didi Kempot mengajak agar orang tidak boleh larut dalam kegalauan hanya karena putus cinta.

Didi Kempot memang ahli menulis lagu, bertema tentang cinta dan patah hati dengan musik yang bisa dinikmat untuk dijogeti oleh semua kalangan. Namun musisi sekaligus penyanyi asal Kota Solo ini, kini sudah tiada lagi, tetapi sampai kapanpun karyanya akan tetap bisa dikenang, abadi dan dinikmati banyak orang.

“Ars Long Vita Brevis. Seni itu abadi, hidup itu pendek, Selamat jalan The God Father Of Broken Heart,” ungkap musisi Senior yang bermukim di Kota Bandung ini. (H WAWAN JR)

Add comment


Security code
Refresh


Fishing